Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 19:05:44【Resep Pembaca】461 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah siswa saat menjalani perawatan medis usai dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan di

Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam
Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 20 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni di Cirebon, Selasa, membenarkan kejadian tersebut dan menduga kejadian ini disebabkan oleh konsumsi menu soto ayam yang disajikan untuk para siswa.
“Benar hari ini ada kejadian tersebut. Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam,” katanya.
Ia menjelaskan, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah makan siang di sekolah.
Baca juga: Anggota DPR: Buat peta produksi guna hindari kekosongan stok bahan MBG
Setelah menerima laporan tersebut, kata dia, petugas medis kemudian mengevakuasi seluruh siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan.
Eni menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, terdapat 13 siswa sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sedangkan tujuh lainnya masih menjalani observasi di puskesmas untuk memastikan ngak ada gejala lanjutan.
“Hari ini yang tujuh siswa masih dirawat hanya untuk pemantauan. Kondisinya sudah cukup stabil,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tim Dinkes bersama aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan MBG untuk memastikan kelayakan fasilitas pengolahan.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
“Hasil sidak menunjukkan dapur dalam kondisi bersih, administrasi lengkap, dan sesuai dengan standar SLHS. Bahkan saya dan Kapolresta sempat mencicipi makanan yang disajikan,” katanya.
Menurut dia, sampel makanan yang diduga menjadi sumber gejala keracunan telah diambil untuk diuji laboratorium. Hasil pemeriksaan tersebut diharapkan keluar dalam waktu dekat.
Ia memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kondisi siswa yang dirawat, serta berkoordinasi dengan penyedia makanan agar kejadian serupa ngak terulang.
“Semoga ngak ada laporan tambahan. Untuk sementara kasus hanya terjadi di satu sekolah,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
Suka(5)
Sebelumnya: Ini kronologi lengkap temuan
Selanjutnya: Mentan: beras sumbang deflasi 23 provinsi berkat sinergi lintas sektor
Artikel Terkait
- Kemendikdasmen: Pelaksanaan TKA di Papua lancar
- Menko Polkam: Negara kondusif selama setahun kepemimpinan Prabowo
- Waspada cuaca panas, ini cara menjaga tubuh tetap sehat
- Lokasi shelter di Jakarta yang cocok untuk adopsi & rawat hewan liar
- Mendagri: Beras peredam inflasi bukti kinerja positif seluruh pihak
- Stafsus DKI tegaskan komitmen Pemprov jaga kualitas lingkungan
- BGN sebut Perpres Tata Kelola MBG sudah rampung, tinggal dibagikan
- Program MBG serap ribuan tenaga kerja lokal di Kota Serang
- PBB tingkatkan dukungan bagi pengungsi di Darfur Utara, Sudan
- Seskab: Presiden ingin semua anak dapat bersekolah di Sekolah Rakyat
Resep Populer
Rekomendasi

Menengok suasana jelang pembukaan ajang CIIE ke

Album Asia: Perjalanan manis buah durian dari Malaysia ke China

Waspada cuaca panas, ini cara menjaga tubuh tetap sehat

PBB: Akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dibuka lagi

Kemensos rehabilitasi korban ledakan di masjid SMA 72 Jakarta

BKSDA Sampit lepas liarkan lutung diduga korban tabrak lari

BGN sebut Perpres Tata Kelola MBG sudah rampung, tinggal dibagikan

Badan Gizi Nasional evaluasi program MBG Pamekasan setelah keracunan